Jumpa lagi dengan kisah "Indahnya Memaafkan"
Melanjutkan kisah sebelumnya...
Sebelum berangkat ke Semarang, saya membuat sebuah persiapan untuk membuktikan bahwa saya tidak jahat. Apakah yang saya lakukan ? Yang saya lakukan adalah melawan kesombongan diri, dan melawan kekerasan hati sendiri. Tidak mudah ! Tetapi saya harus bisa. Lalu.. bagaimana caranya ?
Ok...untuk caranya..nanti akan saya ceritakan pada kisah selanjutnya.. sekarang...saya lanjutkan dahulu kisah ini. :) (maaf kalau saya persingkat ceritanya, supaya tidak menjadi membosankan).
Setelah melewati perjalanan darat yang melelahkan, saya tiba di Semarang. Seebelum memasuki kota Semarang, saya telpon kakak perempuan saya dan memintanya untuk siap-siap makan malam. Kakak perempuan saya berkata : "Gila kamu. Apakah kamu tidak lelah ?" Saya berkata Tidak, dan harus makan malam saat ini juga. Akhirnya disepakati makan malam di sebuah rumah makan yang lumayan jaraknya dari rumah kakak saya.
Saya tiba di rumah kakak saya, dan bersiap-siap untuk pergi makan malam. Sebelum berangkat, saya bertanya apakah kakak laki-laki saya sudah diberitahu, dan dijawabnya sudah.
Kami sekeluarga tiba terlebih dahulu di rumah makan, dan kakak lelaki saya belum juga sampai. Kami duduk dan memesan makanan pada saat kakak laki-laki saya muncul. Ku lihat wajahnya yang kuyu dan nampak tua. Saya berdiri menyambutnya, dan memeluknya. Sambil memeluk, saya berkata "maafkan aku".
Pemandangan yang tidak biasa sudah terjadi. Kakak perempuan saya dan mama pun ikut bengong. Mereka heran. Saat saya kembali duduk, keponakan saya berkata "nah gitu baru hebat. Kakak dan adik sudah akur kembali."
Melanjutkan kisah sebelumnya...
Sebelum berangkat ke Semarang, saya membuat sebuah persiapan untuk membuktikan bahwa saya tidak jahat. Apakah yang saya lakukan ? Yang saya lakukan adalah melawan kesombongan diri, dan melawan kekerasan hati sendiri. Tidak mudah ! Tetapi saya harus bisa. Lalu.. bagaimana caranya ?
Ok...untuk caranya..nanti akan saya ceritakan pada kisah selanjutnya.. sekarang...saya lanjutkan dahulu kisah ini. :) (maaf kalau saya persingkat ceritanya, supaya tidak menjadi membosankan).
Setelah melewati perjalanan darat yang melelahkan, saya tiba di Semarang. Seebelum memasuki kota Semarang, saya telpon kakak perempuan saya dan memintanya untuk siap-siap makan malam. Kakak perempuan saya berkata : "Gila kamu. Apakah kamu tidak lelah ?" Saya berkata Tidak, dan harus makan malam saat ini juga. Akhirnya disepakati makan malam di sebuah rumah makan yang lumayan jaraknya dari rumah kakak saya.
Saya tiba di rumah kakak saya, dan bersiap-siap untuk pergi makan malam. Sebelum berangkat, saya bertanya apakah kakak laki-laki saya sudah diberitahu, dan dijawabnya sudah.
Kami sekeluarga tiba terlebih dahulu di rumah makan, dan kakak lelaki saya belum juga sampai. Kami duduk dan memesan makanan pada saat kakak laki-laki saya muncul. Ku lihat wajahnya yang kuyu dan nampak tua. Saya berdiri menyambutnya, dan memeluknya. Sambil memeluk, saya berkata "maafkan aku".
Pemandangan yang tidak biasa sudah terjadi. Kakak perempuan saya dan mama pun ikut bengong. Mereka heran. Saat saya kembali duduk, keponakan saya berkata "nah gitu baru hebat. Kakak dan adik sudah akur kembali."
Memaafkan memang indah.
Untuk bisa memaafkan, mintalah maaf terlebih dahulu
Banyak yang tidak bisa memaafkan kerena tidak berani meminta maaf
No comments:
Post a Comment