Saturday, September 19, 2015

Melawan Kesombongan 2

Melanjutkan topik tentang melawan kesombongan, saya ingin sedikit bercerita tentang seseorang yang awalnya baik tetapi akhirnya menjadi sangat sombong. Sebut saja namanya Badu.

Sedikit tentang si Badu :

Badu berasal dari keluarga yang kurang mampu. Dia hanya dapat melanjutkan sekolah sampai jenjang Diploma 3 dan untuk selanjutnya bekerja guna membantu menyekolahkan adiknya. Dia merantau ke kota besar B dan di kota tersebut tidak langsung mendapatkan pekerjaan. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Badu bekerja sebagai kernet angkutan kota, kadang mengamen. Di saat masih belum bekerja, sang Ayah meninggal sehingga Badu harus membantu keluarganya untuk menyekolahkan adik-adiknya.

Singkat cerita, Badu akhirnya mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan asing dan mulai mempunyai kehidupan yang mapan, sampai akhirnya Badu mempunyai perusahaan sendiri. Lewat kerja keras dari seorang staf-nya, si Badu berhasil memenangkan proyek besar dan hidupnya-pun berubah total. Badu menjadi orang yang kaya dalam waktu singkat. Hutang-hutangnya terlunasi dan dia mempunyai banyak uang.

Kekayaan yang diperolehnya secara tiba-tiba, membuat Badu berubah menjadi sombong. Dia berpendapat bahwa uang adalah segala-galanya, dan bisa membeli semua yang dia inginkan.


Dari sekelumit cerita di atas, terdapat satu point penting yaitu : kesombongan muncul sesudah Badu menjadi kaya. Bagaimana bisa dijelaskan ?

Pertama :
Melihat masa lalu si Badu yang berasal dari keluarga kurang mampu.


Kedua :
Si Badu mempunyai banyak uang yang bisa digunakannya untuk memenuhi keinginannya yang sebelumnya tidak pernah dapat terwujud.

Ketiga :
Karena uang yang banyak dan si Badu bisa memenuhi keinginan yang tidak pernah terwujud sebelumnya, muncul kesombongan. Kesombongan yang awalnya berasal dari kebanggaan dapat mewujudkan keinginannya, dan lambat laun kebanggaan ini berubah menjadi kesombongan.

Mengapa Kebanggaan bisa berubah menjadi Kesombongan ?

Rasa bangga adalah bentuk dari kepuasan karena dapat memenuhi sesuatu yang sebelumnya tidak dapat terpenuhi. Misalnya : si Abu ingin beli mobil, tetapi penghasilan tidak mencukupi dan kemudian akhirnya bisa membeli karena mendapat bonus besar; hal ini menimbulkan rasa bangga. Kemudian, karena bangga bisa membeli mobil, si Abu ingin menunjukkan keberhasilannya ke orang lain. Dia mulai menunjukkan keberhasilannya ke saudara-saudaranya, dan akhirnya ke orang lain. Dia cerita bagaimana caranya dia akhirnya bisa membeli mobil. Rasa bangga dan disertai keinginan untuk menunjukkan keberhasilannya ke orang lain adalah awal dari kesombongan.

Masih belum mengerti dengan penjelasan di atas ? Nantikan kisah selanjutnya.




No comments:

Post a Comment